Air ev Terbakar, Wuling mobil listrik terbakar di Jalan Soekarno Hatta arah Moh Toha, Bandung, Jawa Barat, Sabtu – (5/7) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Namun Wuling mengklaim kebakaran itu bukan disebabkan oleh baterai. “(Ada) kekhawatiran mobil terbakar dari sisi baterai memang tidak. Kita pastikan baterainya masih aman, semua kelistrikan juga masih aman,” kata After Sales Service Director PT. SGMW Motor Indonesia Maulana Hakim di Pabrik Wuling Cikarang, Jumat (11/7/2205). Meski sudah mengklaim bukan faktor baterai, namun Ia belum bisa merinci penyebab pasti kebakaran tersebut. Pasalnya, masih ada sejumlah ujicoba dalam investigasinya
Mobil Listrik Air ev Terbakar di Bandung, Wuling Beri Komentar Begini – Mengenai target kepastian penyebabnya, Ia menyebut masih membutuhkan waktu lebih detil. Sebelumnya, Wuling mobil listrik terbakar di Jalan Soekarno Hatta arah Moh Toha, Bandung, Jawa Barat, terekam kamera tengah terbakar pada Sabtu (5/7/2025) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Peristiwa ini diunggah akun TikTok @virazahra.
Mobil Listrik Terbakar di Bandung, Wuling Beri Komentar Begini
Latar Belakang Insiden
Pada Sabtu malam, 5 Juli 2025, sebuah unit Wuling Air EV dilaporkan terbakar di Jalan Soekarno-Hatta arah Moh Toha, Bandung. Video insiden merekam detik-detik awal mobil terlihat mengeluarkan asap di bagian kap depan, kemudian terbakar hebat meskipun hujan menyertai. Kejadian ini sempat viral di media sosial—terutama TikTok—dengan puluhan juta tayangan dalam waktu singkat .
Rekaman memperlihatkan asap muncul mendadak dari bagian depan mobil, sebelum api menyambar. Warga dan petugas pemadam kebakaran (DAMKAR Bandung) segera mengevakuasi area dan memadamkan api. Meskipun hujan, struktur mobil hangus cukup parah, memaksa jalan utama sempat macet .
Tanggapan Resmi Wuling Motors
Wuling Motors Indonesia bergerak cepat setelah insiden:
-
Komunikasi langsung dengan pemilik melalui dealer setempat untuk melakukan investigasi bersama lantai depan mobil .
-
Alat tegangan tinggi (baterai & motor) yang berada di bawah kabin dan belakang mobil dinyatakan utuh dan tidak terbakar .
-
Perhatian investigasi dipusatkan di kap depan sebagai sumber awal munculnya asap dan api .
-
Wuling pun menyampaikan keprihatinan atas peristiwa ini serta apresiasi terhadap petugas yang cepat tanggap .
Maulana Hakim—Aftersales Director Wuling—menegaskan bahwa “komponen baterai tegangan tinggi dan motor listrik tidak ada kaitannya dan bukan pemicu insiden ini” .
Analisis dan Dugaan Penyebab
Dugaan Korsleting Sistem Kelistrikan
Pakar dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, menyatakan bahwa kebakaran kemungkinan berasal dari korsleting sistem kelistrikan di area kap depan, terutama terlihat pasca-tabrakan . Dugaan awal ini sejalan dengan pernyataan pihak Wuling yang menitikberatkan penyelidikan pada bagian tersebut.
Faktor Tabah Tabrakan
Video menggambarkan bahwa sebelumnya mobil sempat menabrak objek—meski minor—yang dapat merusak sistem kabel atau komponen elektrikal di kap depan. Kerusakan ini bisa memicu percikan dan korsleting, dalam kondisi hujan apalagi.
Perbedaan dari Kebakaran Baterai LFP
Air EV menggunakan baterai Lithium Iron Phosphate (LFP), yang memang lebih aman dan stabil dibandingkan jenis lithium lainnya. Namun, insiden menunjukkan justru bagian kelistrikan lain (bukan baterai) yang rentan mengalami korsleting dan memicu api yang cepat merambat.
Teknologi & Risiko Kebakaran Mobil Listrik
Kelas Kebakaran Baterai EV
Kebakaran baterai lithium, khususnya LFP, termasuk dalam kelas api D (logam). Namun dalam konteks mobil, APAR biasa mungkin tidak cukup, karena api dapat mencapai suhu 1.000–2.000 °C . Selain baterai, api juga merambat ke komponen plastik, interior, dan sistem kelistrikan, menyebabkan kombinasi kelas kebakaran.
Perlungan Alat Pemadam Khusus
CEO Famindo Alfa Spektrum, Willy Hadiwijaya, menekankan perlunya APAR khusus untuk EV, karena model kebakaran berbeda dari mobil konvensional . Di Indonesia, saat ini terdapat riset dan pengembangan APAR berbasis air atau kombinasi untuk menanggulangi kebakaran EV .
Tantangan Infrastruktur & Respons
Kebakaran EV butuh respon cepat dan tanggap khusus, terutama di kota seperti Bandung di mana jalur dan akses pemadam kebakaran bisa terhambat. Video insiden menunjukkan bahwa DAMKAR Bandung sigap menangani insiden agar tidak membesar .
Dampak ke Publik & Wuling
Sentimen Pengguna & Publik
Meski generasi baru EV seperti Air EV sempat mendapat pujian karena harga terjangkau, jarak tempuh 200–300 km, dan mudah dikendarai di kota, insiden ini turut memunculkan kekhawatiran pengguna mengenai keamanan dan keandalan sistem kelistrikan .
Komunitas online juga mengomentari isu kebakaran EV, dengan banyak yang menyarankan agar pengguna EV memeriksa sistem kelistrikan dan kabel secara berkala, terutama setelah terjadi tabrakan kecil .
Tanggung Jawab Wuling & Layanan Purna Jual
Wuling perlu menunjukkan transparansi penuh atas hasil investigasi, serta memastikan perbaikan dan pengecekan berkala sistem elektrikal untuk semua unit Air EV. Fasilitas after-sales, distribusi suku cadang, dan edukasi konsumen mengenai penanganan kebakaran sangat penting.
Rekomendasi untuk Konsumen EV di Indonesia
Untuk meningkatkan rasa aman dan kesiapan menghadapi situasi serupa, berikut sejumlah rekomendasi praktis:
- Cek rutin kabel & soket listrik, khususnya setelah terjadi benturan.
- Pasang APAR khusus EV di rumah dan mobil, minimal kelas ABC dan idealnya APAR yang bisa menangani logam.
- Pelajari SOP pemadaman kebakaran EV, termasuk tidak menggunakan air langsung ke baterai.
- Gunakan charger berkualitas & terjamin, hindari modifikasi ilegal.
- Ikuti layanan after-sales resmi, termasuk update firmware dan pengecekan kelistrikan berkala.
- Pelaporan cepat bila merasakan gejala abnormal (bau terbakar, asap, kabel panas, dsb).
Penutup & Harapan Masa Depan
Insiden terbakarnya Wuling Air EV di Bandung menunjukkan bahwa risiko mobil listrik tidak hanya datang dari baterai, tapi juga dari kelistrikan kap depan akibat tabrakan atau kerusakan kabel. Respon cepat Wuling, klarifikasi soal baterai, dan fokus investigasi adalah langkah awal yang baik